Langsung ke konten utama

.:: Santri, memang memiliki nilai "plus" ::.

Senja ini, kutemukan 3 sahabat. Masih bercelana panjang biru. Berbaju koko putih. Duduk bersama di ruang tunggu stasiun
.
Satu yg di tengah berrompi hitam. Pandai sekali berbicara. Kosa kata yg digunakannya. Intonasinya. Gerak tangannya. Terlatih sekali
.
Ku coba curi dengar apa yg diucapkannya. Sampai2 dua temannya hanya manggut2. Mengagumkan. Bukan mainan, bukan pula bola. Atau apalah yg biasa diomongkan ank2 SMP. Membahas mengenai pendapat org ttg sholat Jumat.
.
Tak komplit yg ku dengar. Tapi dari gaya bicaranya. Meyakinkan sekali. Ini anak, sudah melebihi anak2 seumurannya. Ckckck
.
Tak lama, ia berdiri dan membalikkan badan. Ada jahitan kotak kecil di bagian belakang rompinya. Dekat dengan leher. Ku picingkan mata. Mencoba membaca tulisannya. "Al Mujahidin"
.
Santri, memang memiliki nilai "plus"
.
~DarmaOne

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ilmu Meringankan Tubuh

Pernah dengar ilmu ini? Apa yang akan anda lakukan jika ternyata tanpa anda sadari, anda sudah memiliki ilmu ini? Menjadi atlet lompat tinggi atau lompat jauh? Mendaki gunung terjal? Atau lain sebagainya, terserah anda! Kalau dikaji sedikit lebih dalam, ternyata kita juga bisa memiliki tubuh yang ringan, melangkah atau bahkan berlari dengan sangat ringan. Terus, apa ada syarat-syarat khusus agar bisa memiliki ilmu ini? Misalnya puasa selama berhari-hari tanpa makan, tidur di kuburan, atau melakukan suatu amalan khusus lainnya? Sebenarnya, syarat yang harus dimililki tidak perlu yang menyiksa diri seperti tadi. Cukup satu saja, apa itu? Itu adalah ikhlas. Lha koq bisa?! Emangnya kalau kita ikhlas atau rela, kita bisa meringankan tubuh kita?! Begini penjelasannya. Ilmu meringankan tubuh di sini bukan berarti tubuh kita menjadi lebih ringan dalam artian sebenarnya. Yang mulanya punya berat badan 80, trus jadi 60 atau lebih. Kalau gitu resep diet dengan ikhlas saja donk!! Buka...

.:: Jessica ::.

Pada suatu malam, Budi, seorang eksekutif sukses seperti biasa sibuk memperhatikan berkas-berkas pekerjaan kantor yang ia bawa pulang ke rumah. karena keesokan harinya ada rapat umum yang penting dengan para pemegang saham. Ketika sedang asyik menyeleksi dokumen kantor tersebut, putrinya jessica datang mendekati, berdiri tepat di sampingnya, sambil memegang buku cerita baru. Buku itu bergambar seorang peri kecil yang sangat menarik perhatian jessica. "Pa, lihat, jessi punya buku baru bagus deh" Jessica berusaha menarik perhatian papanya. Budi menengok ke arah putrinya sambil menurunkan kacamatanya. Kalimat yang keluar hanya kalimat basa-basi "Wah, bagus ya Jess" "Iya Papa" Jessi senang karena ada tanggapan dari papanya. "Bacain jessi donk Pa" pinta Jessi dengan lembut. "Wah, papa sedang sibuk sekali ni, jangan sekarang deh" lalu ia segera mengalihkan perhatiannya pada kertas-kertas yang berserakan di depannya. Jessica diam tapi ia ...