Langsung ke konten utama

E-book Gratis- The Girls of Riyadh

Sebenarnya post ini lanjutan dari “Ternyata Kerajaan Saudi...”.
Ingin mengetahui lebih lanjut bagaimana keadaan masyarakat di Saudi sana? Tidak ada salahnya untuk membaca novel berikut ini



E-booknya bisa download di sini
Download e-book
Seorang wanita menggemparkan seantero negeri. Setiap Jumat siang dia mengirim e-mail ke banyak pengguna internet di segenap pelosok Saudi Arabia. Isinya mengenai berbagai permasalahan yang selama ini dirahasiakan, dan terasa sulit untuk dibicarakan, terutama mengenai para sahabat wanitanya yang hanya diketahui oleh sekelompok kecil orang. Si penulis e-mail hadir setiap minggu dengan perkembangan baru dan peristiwa aktual. Masyarakat luas menjadi demam e-mail dan selalu menunggu-nunggu untuk mendapatkan informasi baru. Akibatnya, di setiap Sabtu pagi, kantor pemerintahan, rumah sakit, kapus perguruan tinggi, dan ruang sekolah menjadi arena diskusi berita tersebut.
Pokoknya, surat-surat dunia maya ini menimbulkan gelombang pemikiran reformatif dan cetusan-cetusan revolusioner di banyak lapisan masyarakat. Surat-surat itu menjadi lahan subur bagi spekulasi, perdebatan, dan berbagai pembicaraan lepas.
Penulis buku ini menitipkan pesan utama melalui e-mail – e-mail imajiner yang ditulisnya, yaitu penyingkapan tabir yang selama ini menutup rapat realitas kaum wanita di Riyad. Ketika tabir itu tersingkap, fenomena terpendam, tersembul jelas di depan mata kita. Sungguh sebuah realitas yang mencengangkan. Lucu, haru, sedih, bahagia. Penuh warna. Membongkar semua relaitas yang hakikatnya adalah mantra sihir dan mantra yang tersihir.
Benar-benar buku yang layak dibaca dan perlu. Aku pasti akan menunggu kejutan-kejutan lain dari penulis ini.
Ghazi al-Qahiby

Selamat membaca!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

.:: Petunjuk Itu Datang Ketika Shalat ::.

Shalat, siapa sih yang tidak mengenal apa itu shalat?! Shalat itu merupakan salah satu ibadah utama yang wajib dilakukan oleh semua orang yang mengaku beragama Islam. Nilai shalatlah yang kelak akan dihitung kali pertama di “hari penghitungan amal”. Ada peristiwa unik dalam pelaksanaan shalat ini. Dan saya sendiri yakin, kita semua pasti pernah mengalaminya. Dalam shalat, otak kita menjadi lebih aktif dari biasanya, begitu kata para peneliti tentang otak dan keajaiban di dalamnya. Ketika kita dalam keadaan sedang shalat, tak jarang banyak pikiran-pikiran yang masuk, entah itu hanya sebuah pikiran seperti khayalan semata, sebuah solusi dari permasalahan yang sedang dihadapi, atau bahkan sebuah pemikiran inovatif yang belum ada orang yang kepikiran tentangnya. Begitulah, seperti yang sering kita dengar dalam ceramah-ceramah, berdzikirlah maka kelak hatimu akan tentram. Nah, dalam shalat pula kita berdzikir menyebut Asma-Nya, di setiap gerakan. Maka, ketika kita sedang merasa kegalauan

Kisah Yusuf, Si Nabi Ganteng #10: Bohong Berjamaah

Semasa kecil dlu, yg ku bayangkan dari buku Kisah 25 Nabi khususnya kisah ttg Nabi Ganteng ini adalah ketika bermain dgn saudara2nya itu seperti bermain petak umpet di hutan :v

Pesan Hidup Dari Bocah Penjual Koran

ada kisah yang saya dapat dari jalan-jalan di internet, mungkin bisa sedikit menyentuh . . .  Dari tadi pagi hujan mengguyur kota tanpa henti, udara yang biasanya sangat panas, hari ini terasa sangat dingin. Di jalanan hanya sesekali mobil yang lewat, hari ini hari libur membuat orang kota malas untuk keluar rumah. Di perempatan jalan, Umar, seorang anak kecil berlari-lari menghampiri mobil yang berhenti di lampu merah, dia membiarkan tubuhnya terguyur air hujan, hanya saja dia begitu erat melindungi koran dagangannya dengan lembaran plastik. "Korannya bu !"seru Umar berusaha mengalahkan suara air hujan. Dari balik kaca mobil si ibu menatap dengan kasihan, dalam hatinya dia merenung anak sekecil ini harus berhujan-hujan untuk menjual koran. Dikeluarkannya satu lembar dua puluh ribuan dari lipatan dompet dan membuka sedikit kaca mobil untuk mengulurkan lembaran uang. "Mau koran yang mana bu?, tanya Umar dengan riang. "Nggak usah, ini buat kamu makan, kalau k