Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2011

.:: Cara Mudah Melipatgandakan Rezeki ::.

Ada yang tahu ini doa apa? Allahumma baarik lanaa fii maa rozaqtanaa wa qinaa 'adzaabannaar Di atas adalah doa sebelum makan. Anak kecil saja pasti tahu koq, karena seringkali diingatkan sebelum ia menyantap makanannya. Namun, kalau doa yang ini ada yang ingat ndak? Alhamdulillahi alladzii ath'amanaa wa saqoonaa wa ja'alanaa minal muslimiin Ada yang tahu ? Yup betul sekali, ini merupakan doa sesudah makan. Tapi apakah doa ini sering kita amalkan ? Adakah yang ingat untuk berdoa sesudah kita makan ? Ingatkah kita ? Semoga saja kita selalu mengingatnya, agar kita selalu ingat kepada dzat yang maha memberi sebagaimana kita selalu mengingat-nya ketika kita membutuhkan sesuatu. Tapi sayangnya, ketika apa yang kita butuhkan sudah kita dapatkan, tidak jarang kita melupakan dari mana kebutuhan itu didapatkan, lupa untuk mensyukurinya bahkan hanya sekedar mengucapkan lafadz "alhamdulillah", naudzubillahi min dzalik. Semoga kita selalu diingatkan di saat kita lupa

.:: Putranya Berapa Pak ? ::.

“Putranya berapa Pak?” Pertanyaan simpel, tapi dari pertanyaan itulah obrolan akan semakin akrab. Percaya atau tidak, saya sendiri pernah mengalaminya (yang bertanya maksudnya, bukan yang ditanya lho) Suatu senja di dalam kereta dan dalam keadaan berdiri tanpa tempat duduk, ada seorang laki-laki yang jika dilihat sekilas tampak bahwa sudah berumur 40 ke atas. Berpenampilan layaknya seorang guru atau orang-orang yang berpendidikan, dosen mungkin. Hanya membawa sekantung plastik sebagai berisikan sebungkus roti dan dua botol minum, teh dan air putih. Duduk di sambungan kereta antar gerbong, di sampingku. Lebih dari setengah perjalanan dari Surabaya menuju Solo, hanya ada beberapa dialog antara kami berdua, sekedar basa-basi. Turun di mana, sendirian, dan dari mana. Dialog hanya sekitar itu saja. Tidak lebih. Kemudian diam dan kembali dengan pikirannya masing-masing atau berbasa-basi kembali dengan orang-orang yang ada di sekitar (maklum, waktu itu ada 4-5 orang yang nd

.:: Beliau dan Iqomahnya Yang Khas ::.

Suatu ketika di sebuah masjid, saat menunggu iqomah dikumandangkan, sudah menjadi kebiasaan bapak yang menjadi ta’mir itu melantunkan kalimat2 thoyyibah. Ku tertunduk memejamkan mata sambil mendengarkan suaranya yang sayup2 karena sudah termakan usia. Di ketenangan itu, tiba2 tak terdengar lagi beliau melantunkan kalimat2 thoyyibah tadi. Ku terheran, ada apa dengan beliau. Ku tengadahkan kepalaku, mencoba melihat beliau. Tapi ternyata beliau tidak berada di tempat semula. Ku tolehkan kepalaku menyisiri shaff terdepan. Tak ada di shaff sebelah kanan. Ku buang pandanganku ke sebelah kiri. Subhanallah, ku lihat beliau sedang menata sepasang sandal. Dan ternyata itu bukan sandal sembarang orang. Itu sandal milik sang Kyai. Kemudian, beliau duduk di tempatnya semula, menunggu sang Kyai shalat tahiyyatul masjid sembari melantunkan kembali kalimat2 thoyyibah. Setelah sang Kyai tadi menunaikan shalat sunnahnya, bapak ta’mir tadi mengambil microphone dan mulai mengumandangkan

.:: Baju-baju Yang Menipis ::.

Suatu siang yang panas, seorang wanita yang mengenakan baju pudar menggandeng suaminya yang berpakaian sederhana dan kusam turun dari kereta api di Boston dan berjalan dengan malu-malu menuju kantor pimpinan Harvard University dengan maksud ingin bertemu dengan pimpinan Harvard University. Ketika sampai di sana, sang sekretaris dari universitas itu langsung mendapat kesan bahwa mereka adalah orang kampung, udik, sehingga tidak mungkin ada urusan di Harvard bahkan mungkin tidak pantas berada di Cambridge. “kami ingin bertemu dengan pimpinan Harvard, bisakah?” Kata pria tua itu dengan lembut. Dan sang sekretaris tersebut menjawab dengan cepat, “maaf Pak, beliau sedang sangat sibuk hari ini.” Dan istri pria tua itu menyahut, “oya, kalau begitu, kami akan menunggunya.” “silahkan,” jawab sekretaris cantik itu. Dan selama empat jam, sekretaris itu pun mengabaikan mereka dengan harapan bahwa pasangan tersebut akan patah semangat menunggu dan pergi. Tapi kenyataanya tidak, sang

.:: Menolong Bukanlah Suatu Pekerjaan ::.

Seorang pria yang sedang mengendarai mobilnya, tiba2 berhenti ketika melihat seorang wanita tua yang sedang membutuhkan pertolongan. Walaupun dengan wajah tersenyum, wanita tersebut tetap merasa khawatir. Setelah menunggu selama beberapa jam, tidak ada seorang pun yang bisa dimintai pertolongan, kecuali hanya pemuda tersbut yang ada di lokasi. Pria tersebut penampilannya tidak terlalu baik, wanita tua itupun dapat merasakan bahwa dirinya begitu ketakutan, berdiri sendirian di dalam cuaca yang begitu dingin. “Bu, saya kemari untuk membantu Anda, mengapa Anda tidak menunggu di dalam mobil saja karena di sana lebih hangat? O iya, nama saya Brian.” Wanita tua itupun masuk ke dalam mobil untuk menghangatkan dirinya. Sementara Brian masuk ke dalam kolong mobil wanita tua tersebut untuk memperbaiki yang rusak. Akhirnya, mobil itu selesai

.:: Nasib ::.

    "(hukuman Allah) yang demikian itu dikarenakan sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan mengubah suatu nikmat yang telah dianugerahkan kepada suatu kaum hingga kaum itu mengubah apa yang pada diri mereka sendiri." {QS Al Anfal: 53}     Coba marilah secara tawaduk kita lihat diri kita sendiri. Anugerah kenikmatan apakah kiranya yang tidak diberikan Allah kepada kita? Kita dianugerahi Tanah Air yang subur, gemah ripah loh jinawi , alam yang ramah dengan matahari dan hujan yang cukup; masyarakat yang agamis, berbudaya dengan falsafah hidupnya yang luhur, dan seterusnya dan sebagainya.     Maka apabila tiba-tiba Tanah Air menjadi terasa gersang, alam menjadi garang, masyarakat menjadi sangar, saling curiga-mencurigai atau bahkan saling terkam; pendek kata krisis melanda senua aspek kehidupan kita di mana-mana, bukankah sebaiknya kita meneliti diri-diri kita sendiri? Apakah selama ini semua kita masih tetap manusia yang berbudaya ataukah ada - bahkan banyak

.:: Terima Kasih Atas Waktumu ::.

Jono telah jadi pengusaha muda kini. Urusannya banyak, sehingga nyaris tak lagi punya waktu, bahkan sekedar menonton anaknya bertanding futsal. Sampai suatu ketika, dia mendapat telepon dari ibunya di seberang sana. "Jon, kamu ingat Pak Kurtubi?" ibu bertanya. "Pak Kurtubi?" "Ya, tetangga kita, pemilik rumah tua. Dia meninggal tadi pagi." "Ya, aku ingat Bu. Dia yang sering menemaniku main bola dan membantuku membuat layang-layang saat aku kecil kan?" Ibu meminta Jono pulang kampung,

.:: Biarkanlah ::.

Biarkanlah hari-hari melakukan apa yang dia mau. Dan relakan jiwamu jika qada telah ditetapkan. Jika qada telah turun, Tak ada yang sanggup mencegahnya, tidak juga bumi dan langit. Di lain sisi, Abul 'Atahiyyah berkata, Berapa kali sesuatu yang kau benci tidak datang mengunjungimu Yang Allah turunkan, namun kau tidak menyukainya? Berapa kali kita takut pada kematian, namun ternyata kematian itu tak kunjung tiba? (Imam Syafi'i)

.:: Allah Maha Penyayang ::.

Allah swt berfirman, " Wahai anak Adam, sesungguhnya dahulu kalian berdoa dan berharap kepada-Ku, Aku telah mengampuni kalian sesuai dengan permintaan kalian dulu dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam, seandainya dosa-dosa kalian bertumpuk sampai ke atas langit, kemudian kalian meminta ampunan dari-Ku, niscaya Aku ampuni kalian. Wahai anak Adam, seandainya kalian datang kepada-Ku dengan membawa kesalahan seluas bumi, dalam keadaan tidak menyekutukan-Ku, Aku akan datang juga kepada kalian dengan membawa sekian ampunan " (al-hadits)

.:: Renungan Mengetuk Hati #3 ::.

Ya Allah, jadikanlah di dalam hatiku cahaya; di dalam ucapanku cahaya. Jadikanlah pada pendengaranku cahaya. Jadikanlah dari belakangku cahaya; dari depanku cahaya; dari bawahku cahaya. Ya Allah, berikanlah kepadaku cahaya dan jadikanlah aku cahaya (al-Hadits).   Jika seorang hamba di pagi hari dan sore hari tidak mempunyai keinginan apapun kecuali Allah swt semata, Allah akan memikul seluruh keperluannya. Ia akan memberikan semua yang menjadi keinginannya. Mengosongkan hatinya untuk cinta pada-Nya. Menjadikan lisannya berdzikir kepada-Nya. Menjadikan semua anggota tubuhnya memenuhi ketaatan kepada-Nya (Ibnu al-Qayyim).

.:: Mencari kemuliaan ::.

Engkau merangkak mencari mulia, Dan orang - orang yang mencarinya berusaha Sepenuh jiwa menempuh kelelahanMereka mengejar mulia hingga banyak yang jemu Yang akan menemukannya hanya yang sunggu - sungguh dan bersabar Jangan mengira bahwa mulia adalah kurma yang akan kau makan Tak akan pernah kau dapatkan mulia sebelum pahitnya bersabar ~seorang penyair

.:: Renungan Mengetuk Hati #2 ::.

Mereka yang paling berbahagia tidaklah harus memiliki yang terbaik dari segala sesuatu. Mereka yang paling berbahagia adalah yang mampu mengoptimalkan segala sesuatu yang datang dalam perjalanan hidup ini. Masa depan yang paling gemilang akan selalu dapat diraih dengan melupakan masa lalu yang kelabu. Engkau tidak akan bisa maju dalam hidup ini sampai engkau mampu melupakan segala kegagalan dan rasa sakit hati. Ketahuilah! Ketika dilahirkan, engkau berada dalam keadaan menangis, sementara semua orang di sekilingmu tersenyum. Saat ajal datang menjemputmu, engkau harus bisa tersenyum, sementara semua orang di sekitarmu menangis.Jadi, jalanilah hidup ini dengan penuh keariifan. Terkadang ada saat-saat indah dalam hidup ini. Saat yang terjadi ketika engkau merindukan seseorang dengan begitu dalamnya hingga engkau ingin mengambilnya dari angan - anganmu. Lalu, memeluknya erat-erat. Ketika pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain terbuka. Namun, seringkali kita mema