Langsung ke konten utama

.:: Menolong Bukanlah Suatu Pekerjaan ::.

Seorang pria yang sedang mengendarai mobilnya, tiba2 berhenti ketika melihat seorang wanita tua yang sedang membutuhkan pertolongan. Walaupun dengan wajah tersenyum, wanita tersebut tetap merasa khawatir. Setelah menunggu selama beberapa jam, tidak ada seorang pun yang bisa dimintai pertolongan, kecuali hanya pemuda tersbut yang ada di lokasi. Pria tersebut penampilannya tidak terlalu baik, wanita tua itupun dapat merasakan bahwa dirinya begitu ketakutan, berdiri sendirian di dalam cuaca yang begitu dingin.

“Bu, saya kemari untuk membantu Anda, mengapa Anda tidak menunggu di dalam mobil saja karena di sana lebih hangat? O iya, nama saya Brian.”

Wanita tua itupun masuk ke dalam mobil untuk menghangatkan dirinya. Sementara Brian masuk ke dalam kolong mobil wanita tua tersebut untuk memperbaiki yang rusak.

Akhirnya, mobil itu selesai
, tapi tubuhnya kotor dan tampak begitu lelah. Wanita tersebut membuka kaca mobilnya dan berkata kepadanya, “Saya dari Saint Louis, kebetulan lewat daerah sini. Saya merasa tidak cukup hanya dengan mengucapkan terima kasih atas pertolongan yang sudah diberikan.”

Dan wanita tua itupun bersedia akan membayar berapapun jumlah yang diminta Brian, karena ia membayangkan apa yang akan terjadi jika lelaki tersebut tidak menolongnya. Brian hanya tersenyum, “Terima kasih Bu atas perhatiannya, tapi menolong orang bukanlah sebuah pekerjaan, maka dari itu saya tidak layak menerima imbalan dari Anda. Dan saya yakin, jika saya menolong orang, Allah pasti akan menolong saya dengan tangan yang berbeda, karena amal ini akan terus berputar. Dan bila Ibu benar2 ingin membalas jasa saya, suatu saat nanti apabila Ibu melihat seseorang yang butuh pertolongan maka bantulah orang tersebut, dan ingatlah kepada saya. Brian menunggu sampai wanita tersebut menstarter mobilnya dan kemudian hilang dari pandangannya.

Setelah berjalan beberapa mil, wanita tua tersebut melihat sebuah café kecil. Ia lalu mampir ke dalam untuk makan dan istirahat sebentar. Seorang pelayan wanita datang memberikan handuk bersih untuk mengeringkan rambutnya yang basah. Wanita tua itupun memperhatikan pelayan wanita tadi yang sedang hamil dan sedang menghitung mangkuknya. Lalu ia teringat kepada Brian.

Setelah wanita tua itu selesai makan dan sang pelayan sedang mengambil kembali mangkuknya. Wanita tua itupun pergi secara diam2. Setelah kepergiannya, sang pelayan itupun kembali. Si pelayan pun bingung, tidak menemukan wanita tua yang makan di meja itu, tapi ia hanya menemukan secarik kertas dan selembar uang seribu dollar. Ia begitu terharu setelah membaca apa yang ditulis wanita tua tersebut.

Kamu mungkin bingung dengan apa yang ku tulis ini, tapi yang jelas, kamu tidak berhutang apa2 pada saya. Karena ada seorang pemuda yang bernama Brian yang telah menolong saya dalam perjalanan. Oleh karena itulah, saya juga ingin menolong kamu. Maka, inilah yang harus kamu lakukan, jangan pernah berhenti untuk memberikan cinta dan kasih sayang.

Malam ketika sang pelayan pulang dan akan tidur. Ia berpikir mengenai uang dan apa yang ditulis oleh wanita tua tersebut. Bagaimana wanita tua itu bisa tahu bahwa dirinya dan suaminya sangat membutuhkan uang untuk menanti kelahiran bayinya. Ia tahu betapa suaminya begitu risau mengenai masalah ini. Lalu ia memeluk suaminya yang berada di sampingnya dan mengecupnya sambil berbisik,” Semuanya akan baik2 saja Brian, I love you”


terinspirasi dari sebuah rekaman dari siaran radio...RESONANSI JIWA

Komentar

  1. Memang Kisah yang sangat inspiratif...
    Di bLog saya kebetulan tersedia dalam format MP3, silahkan download secara gratis... :)
    Thanks... Salam bLogger,

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ilmu Meringankan Tubuh

Pernah dengar ilmu ini? Apa yang akan anda lakukan jika ternyata tanpa anda sadari, anda sudah memiliki ilmu ini? Menjadi atlet lompat tinggi atau lompat jauh? Mendaki gunung terjal? Atau lain sebagainya, terserah anda! Kalau dikaji sedikit lebih dalam, ternyata kita juga bisa memiliki tubuh yang ringan, melangkah atau bahkan berlari dengan sangat ringan. Terus, apa ada syarat-syarat khusus agar bisa memiliki ilmu ini? Misalnya puasa selama berhari-hari tanpa makan, tidur di kuburan, atau melakukan suatu amalan khusus lainnya? Sebenarnya, syarat yang harus dimililki tidak perlu yang menyiksa diri seperti tadi. Cukup satu saja, apa itu? Itu adalah ikhlas. Lha koq bisa?! Emangnya kalau kita ikhlas atau rela, kita bisa meringankan tubuh kita?! Begini penjelasannya. Ilmu meringankan tubuh di sini bukan berarti tubuh kita menjadi lebih ringan dalam artian sebenarnya. Yang mulanya punya berat badan 80, trus jadi 60 atau lebih. Kalau gitu resep diet dengan ikhlas saja donk!! Buka...

Pesan Hidup Dari Bocah Penjual Koran

ada kisah yang saya dapat dari jalan-jalan di internet, mungkin bisa sedikit menyentuh . . .  Dari tadi pagi hujan mengguyur kota tanpa henti, udara yang biasanya sangat panas, hari ini terasa sangat dingin. Di jalanan hanya sesekali mobil yang lewat, hari ini hari libur membuat orang kota malas untuk keluar rumah. Di perempatan jalan, Umar, seorang anak kecil berlari-lari menghampiri mobil yang berhenti di lampu merah, dia membiarkan tubuhnya terguyur air hujan, hanya saja dia begitu erat melindungi koran dagangannya dengan lembaran plastik. "Korannya bu !"seru Umar berusaha mengalahkan suara air hujan. Dari balik kaca mobil si ibu menatap dengan kasihan, dalam hatinya dia merenung anak sekecil ini harus berhujan-hujan untuk menjual koran. Dikeluarkannya satu lembar dua puluh ribuan dari lipatan dompet dan membuka sedikit kaca mobil untuk mengulurkan lembaran uang. "Mau koran yang mana bu?, tanya Umar dengan riang. "Nggak usah, ini buat kamu makan, kalau k...