Risiko
dari mencari kabar kawan2 lama adalah muncul rasa "pengen". Yah bisa
dibilang itu iri -> kan boleh tho ya iri dgn kebaikan agar termotivasi utk
menjadi lebih baik. Berbeda dgn iri yg lantas menjadi penyakit hati gara2
berharap "lhoh itu kan harusnya buat aku, kok malah dia yg dapat" dsb
dsb
.
Terlepas
dari itu, ad yg kulupakan. Satu poin sederhana yg justru dgnnya ku bisa
menentramkan rasa "pengen" yg belum kesampaian PLUS melampauinya d
kemudian hari
.
"La
in syakartum, la aziidannakum" sepotong ayat dalam alQuran yg berarti
"bersyukurlah, maka akan Aku TAMBAHKAN bagimu". Sebuah janji yg PASTI
ditepati-Nya dan tak perlu diragukan lagi
.
Hei,
bukankah ini seringkali didengung2kan ketika d pesantren dlu? Kenapa ku lupa?
Bahkan sempat ku jadikan tulisan d fb beberapa waktu silam d saat "kantong
kering" XD
.
Jika
diingat2 kembali, "how lucky my life". Bahkan bisa jadi org lain
bakal iri melihat kehidupanku. Benar2 iri, bahkan bisa jadi berujar "mas,
saya pengin seperti sampean". Hellloooo. Lantas, WHY I ENVY???
.
Oke,
jika mengingat kembali tulisanku mengenai iri agar memacu kompetisi (memotivasi
diri) dan syukur sbg obat dari iri. Maka, perlu ada keseimbangan antara
keduanya. "Api" iri akan kebaikan harus di"basah"i dengan
syukur yg selalu mengalir
.
Sebuah
tulisan utk menghibur diri, memotivasi diri, plus sebuah surat menantangmu
"I'll be back to compete you" hohoho
.
~DarmaOne
Komentar
Posting Komentar