Langsung ke konten utama

Kisah Yusuf, Si Nabi Ganteng #3: Mimpi Terlarang

Kisah Yusuf, si Nabi Ganteng berikutnya adalah respon dari ayahnya, Nabi Ya'qub yg melarang utk menceritakan mimpi ini kepada saudara2nya


Tapi kenapa? Kenapa dilarang? Di penggalan ayat berikutnya diartikan bahwa mereka (saudara2nya) akan membinasakannya. Tunggu tunggu. Tahu dari mana?

Pertanyaan yg muncul berikutnya di benakku adalah berarti ayahnya tahu arti dari mimpi itu? Yakni sujudnya 11 bintang - matahari - bulan pada Yusuf muda. Yg berarti Yusuf muda, putranya, akan mengikuti jejaknya, menjadi Nabi?

Tapi pertanyaanku itu terjawab sendiri. Ah pantas saja tahu artinya, lha ayahnya saja seorang Nabi. Dan mungkin beliau pernah mendapat mimpi serupa ketika "diramalkan" akan menjadi Nabi saat masih kecil dahulu

Kenapa tidak boleh diceritakan pada saudara2nya? Bukankah ini berita bahagia? Logikaku bermain di sini. Ah mungkin mereka akan iri klo nanti ayahnya menjadi pilih kasih. Menjadikan Yusuf sbg anak tersayang karena ia akan menjadi Nabi sekaligus meneruskan "estafet" perjuangannya

Atau bisa jadi ayahnya berkaca pada pengalamannya sewaktu muda dulu. Ketika "diramalkan" akan menjadi Nabi lalu org2 di sekitarnya mengetahuinya lantas membencinya dan berusaha membinasakannya. Perasaan khawatir, nasib serupa akan menimpa salah satu putranya, Yusuf si Rupawan

Penasaranku menggiringku pada pertanyaan lain. Bagaimana kisah Nabi Ya'qub ketika masih muda dlu? Terutama ketika "diramalkan" akan menjadi Nabi sbgmna Yusuf mendapat "mimpi" tsb

Apa tanda kenabian Ya'qub? Apakah berupa mimpi juga? Dan yg terakhir, siapakah ayah Nabi Ya'qub yg sekaligus menjadi kakek dari Nabi Yusuf yg mgkn juga mempengaruhi keputusan Nabi Ya'qub, melarang menceritakan mimpi tsb?

~DarmaOne

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ilmu Meringankan Tubuh

Pernah dengar ilmu ini? Apa yang akan anda lakukan jika ternyata tanpa anda sadari, anda sudah memiliki ilmu ini? Menjadi atlet lompat tinggi atau lompat jauh? Mendaki gunung terjal? Atau lain sebagainya, terserah anda! Kalau dikaji sedikit lebih dalam, ternyata kita juga bisa memiliki tubuh yang ringan, melangkah atau bahkan berlari dengan sangat ringan. Terus, apa ada syarat-syarat khusus agar bisa memiliki ilmu ini? Misalnya puasa selama berhari-hari tanpa makan, tidur di kuburan, atau melakukan suatu amalan khusus lainnya? Sebenarnya, syarat yang harus dimililki tidak perlu yang menyiksa diri seperti tadi. Cukup satu saja, apa itu? Itu adalah ikhlas. Lha koq bisa?! Emangnya kalau kita ikhlas atau rela, kita bisa meringankan tubuh kita?! Begini penjelasannya. Ilmu meringankan tubuh di sini bukan berarti tubuh kita menjadi lebih ringan dalam artian sebenarnya. Yang mulanya punya berat badan 80, trus jadi 60 atau lebih. Kalau gitu resep diet dengan ikhlas saja donk!! Buka...

Pesan Hidup Dari Bocah Penjual Koran

ada kisah yang saya dapat dari jalan-jalan di internet, mungkin bisa sedikit menyentuh . . .  Dari tadi pagi hujan mengguyur kota tanpa henti, udara yang biasanya sangat panas, hari ini terasa sangat dingin. Di jalanan hanya sesekali mobil yang lewat, hari ini hari libur membuat orang kota malas untuk keluar rumah. Di perempatan jalan, Umar, seorang anak kecil berlari-lari menghampiri mobil yang berhenti di lampu merah, dia membiarkan tubuhnya terguyur air hujan, hanya saja dia begitu erat melindungi koran dagangannya dengan lembaran plastik. "Korannya bu !"seru Umar berusaha mengalahkan suara air hujan. Dari balik kaca mobil si ibu menatap dengan kasihan, dalam hatinya dia merenung anak sekecil ini harus berhujan-hujan untuk menjual koran. Dikeluarkannya satu lembar dua puluh ribuan dari lipatan dompet dan membuka sedikit kaca mobil untuk mengulurkan lembaran uang. "Mau koran yang mana bu?, tanya Umar dengan riang. "Nggak usah, ini buat kamu makan, kalau k...