Langsung ke konten utama

.:: Rahasia Shalat Khusyuk ::.

Beberapa pengingat dalam mendirikan shalat

v Ketika wudlu

Ø Jangan sampai lupa membaca doa setelah wudlu

Ø Kerjakan shalat sunnah dua raka'at sesudahnya, jika itu memungkinkan

Ø Hadirkan dalam hati keinginan untuk bersuci dari tiga hal: syirik, dosa, dan kotoran

v Ketika berjalan ke masjid

Ø Niatkan untuk kembali kepada Allah dan berdamai dengan-Nya di rumah-Nya

v Ketika takbir

Ø Perbaruilah kesungguhan dan kosongkan hati dari selain Allah

Ø Usirlah kesombongan dan segala sesuatu yang mirip dengan kesombongan dari dalam hati

Ø Niatkan untuk memuliakan dan mengagungkan Allah dengan hati dan lidah

v Ketika membaca doa iftitah

Ø Penuhilah dada dengan pengagungan kepada Allah

Ø Niatkan untuk memperbarui tobat dan membuktikannya kepada Allah tentang kesungguhan bertobat secara nyata setelah mengerjakan shalat

v Ketika mengucapkan isti'adzah

Ø Niatkan memohon pertolongan kepada Allah dengan dekengan-Nya yang kuat dalam menghadapi musuh-musuh kita, dan agar selalu berada dalam penjagaan-Nya

v Ketika membaca al-Fatihah

Ø Berhentilah di setiap penghujung ayat dan tunggulah jawaban dari Allah ["Hamba-Ku memberikan sanjungan kepada-Ku"]

Ø Wujudkanlah pujian dengan lidah dan seluruh anggota badan

Ø Renungkanlah tanda-tanda rahmat kepada Allah agat bisa meraih cinta-Nya

Ø Bayangkan keadaan kita di hari pembalasan

Ø Niatkan meraih tujuh hidayah di saat mengucapkan ihdina

Ø Yakinlah kita akan meniti ash-shirath al-mustaqiim *dengan enam tingkatannya

Ø Renungilah apakah kita termasuk golongan dari golongan orang-orang yang ditunjukkan jalan namun menyimpang darinya, atau yang tersesat dan tidak sampai kepada-Nya

v Ketika mengucapkan amiin

Ø Optimislah bahwa doa kita dikabulkan dan yakinilah itu

Ø Niatkan bahwa amiin yang kita ucapkan bersamaan dengan amiin-nya para malaikat, sehingga kita mendapat ampunan-Nya

Ø Keraskanlah suara ketika membacanya, karena itu merupakan syiar Islam dan menjengkelkan orang-orang Yahudi

v Ketika ruku'

Ø Niatkan hanya untuk mengagungkan Allah semata

Ø Keluarkan dari dalam hati segala bentuk pengagungan selain kepada-Nya

Ø Renungkan, apakah ketundukan kita bersifat 'musiman/ sementara' sedangkan tidak kita sadari

v Ketika bangkit dari ruku'

Ø Perbaharui pengiriman surat pujian yang tidak henti-hentinya kepada Allah

Ø Yakinlah dengan ke-Esa-an Allah dalam hal memberi dan menolong

Ø Niatkan agar kita mendapat ampunan, yaitu ketika pujian kita beriringan dengan pujian para malaikat

v Ketika sujud

Ø Wujudkan kefakiran dan kerendahan diri kepada Allah

Ø Sandangkan baju kemuliaan dan kekayaan kepada Allah

Ø Rasakan nikmatnya kedekatan kita dari Allah

Ø Gugurkan semua dosa dan kesalahan dari atas pundak kita

Ø Manfaatkan kesempatan emas untuk memanjatkan doa

v Ketika duduk di antara dua sujud

Ø Niatkan untuk memohon ampunan dalam suasana istighatsah dan penuh kerendahan hati

Ø Hadirkan kebutuhan yang mendesak untuk memohon dengan doa yang isinya menyeluruh dan dicontohkan oleh Rasulullah agar Allah mau mengampuni, memberi rahmat, dan kesehatan kepadamu, serta memberikan petunjuk dan rezeki kepada kita

v Ketika tasyahud

Ø Niatkan tasyahud ini sebagai perpisahan shalat

Ø Sampaikan shalawat dan salam kepada Rasulullah

Ø Sadari betapa pentingnya persaudaraan dengan seluruh umat beriman serta persaudaraan khusus dengan teman-teman yang shalih

Ø Perbaruilah tauhidmu dengan kalimat syahadatain

v Ketika salam

Ø Rasakan pedihnya perpisahan dan sakitnya siksaan dengan kembali bergelut dengan urusan dunia dengan segala kesibukannya

Ø Niatkan salam ini sebagai ucapan perpisahan kepada para malaikat dan juga jamaah yang hadir di situ


*)Enam tingkatan jalan yang lurus (ash-shiraath al-mustaqiim)

  1. Mengenal kebenaran
  2. Tujuan dan hendak ke sana
  3. Mengamalkannya
  4. Keteguhan di atasnya
  5. Menyeru kepada hidayah
  6. Sabar dari gangguan dalam mendakwahkannya

Terinspirasi dari buku "Seakan Baru Kali Ini Aku Shalat" karya Dr. Khalid Abu Syadi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ilmu Meringankan Tubuh

Pernah dengar ilmu ini? Apa yang akan anda lakukan jika ternyata tanpa anda sadari, anda sudah memiliki ilmu ini? Menjadi atlet lompat tinggi atau lompat jauh? Mendaki gunung terjal? Atau lain sebagainya, terserah anda! Kalau dikaji sedikit lebih dalam, ternyata kita juga bisa memiliki tubuh yang ringan, melangkah atau bahkan berlari dengan sangat ringan. Terus, apa ada syarat-syarat khusus agar bisa memiliki ilmu ini? Misalnya puasa selama berhari-hari tanpa makan, tidur di kuburan, atau melakukan suatu amalan khusus lainnya? Sebenarnya, syarat yang harus dimililki tidak perlu yang menyiksa diri seperti tadi. Cukup satu saja, apa itu? Itu adalah ikhlas. Lha koq bisa?! Emangnya kalau kita ikhlas atau rela, kita bisa meringankan tubuh kita?! Begini penjelasannya. Ilmu meringankan tubuh di sini bukan berarti tubuh kita menjadi lebih ringan dalam artian sebenarnya. Yang mulanya punya berat badan 80, trus jadi 60 atau lebih. Kalau gitu resep diet dengan ikhlas saja donk!! Buka

.:: Petunjuk Itu Datang Ketika Shalat ::.

Shalat, siapa sih yang tidak mengenal apa itu shalat?! Shalat itu merupakan salah satu ibadah utama yang wajib dilakukan oleh semua orang yang mengaku beragama Islam. Nilai shalatlah yang kelak akan dihitung kali pertama di “hari penghitungan amal”. Ada peristiwa unik dalam pelaksanaan shalat ini. Dan saya sendiri yakin, kita semua pasti pernah mengalaminya. Dalam shalat, otak kita menjadi lebih aktif dari biasanya, begitu kata para peneliti tentang otak dan keajaiban di dalamnya. Ketika kita dalam keadaan sedang shalat, tak jarang banyak pikiran-pikiran yang masuk, entah itu hanya sebuah pikiran seperti khayalan semata, sebuah solusi dari permasalahan yang sedang dihadapi, atau bahkan sebuah pemikiran inovatif yang belum ada orang yang kepikiran tentangnya. Begitulah, seperti yang sering kita dengar dalam ceramah-ceramah, berdzikirlah maka kelak hatimu akan tentram. Nah, dalam shalat pula kita berdzikir menyebut Asma-Nya, di setiap gerakan. Maka, ketika kita sedang merasa kegalauan

Kisah Yusuf, Si Nabi Ganteng #10: Bohong Berjamaah

Semasa kecil dlu, yg ku bayangkan dari buku Kisah 25 Nabi khususnya kisah ttg Nabi Ganteng ini adalah ketika bermain dgn saudara2nya itu seperti bermain petak umpet di hutan :v